Nama: Mohamad Ali Akbar
NIM: 16419257
Kelompok: 107
PERSPEKTIF ATAS PEMBELAJARAN JARAK JAUH BERBASIS DARING AKIBAT PANDEMI COVID-19
NIM: 16419257
Kelompok: 107
PERSPEKTIF ATAS PEMBELAJARAN JARAK JAUH BERBASIS DARING AKIBAT PANDEMI COVID-19
Deskripsi Informasi
Pandemi Covid-19 mengganggu seluruh sendi kehidupan,
termasuk Pendidikan. Fenomena ini pun mengharuskan manusia untuk segera
beradaptasi. Kegiatan belajar mengajar yang semula dilakukan secara
konvensional, yakni tatap muka secara langsung di kelas, terpaksa harus diubah
menjadi pembelajaran jarak jauh atau PJJ secara daring. Hampir semua pelajar di
Indonesia, baik mahasiswa maupun siswa, sudah melakukan kegiatan belajar mengajar
secara daring sejak tanggal 16 Maret 2020. Artinya, sampai saat ini Siswa dan
mahasiswa sudah melakukan pembelajaran secara daring empat bulan lamanya. Pembelajaran
metode ini umumnya dilakukan melalui aplikasi zoom, media
sosial, Google Classroom, dan Hangouts Meet-Google Meet.
Pembelajaran jarak jauh diperintahkan oleh Menteri Pendidikan
atas dasar SE (Surat Edaran) nomor 4 tahun 2020 tentang kriteria pembatasan
perjalanan orang dalam rangka percepatan penanganan corona virus disease 2019
(COVID-19). Hal tersebut dilakukan untuk
memutus rantai penyebaran COVID-19. SE ini berisi bagaimana memprioritaskan Kesehatan
para pelajar, pengajar, dan warga di lingkungan sekolah maupun kampus.
Hal Penting atau Urgensi mengenai Isu PJJ Berbasis
Daring
Isu mengenai Pendidikan akan selalu penting dan menjadi
prioritas untuk suatu negara. Bahkan, dalam undang-undang masalah Pendidikan tercantum
di dalamnya, bahwa salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa kemudian diperkuat dalam pasal 31 ayat 1 yang menyatakan bahwa
setiap warga negara berhak memperoleh pengajaran. Pendidikan memberi sumbangan
yang sangat besar bagi kemajuan suatu negara. Hal tersebut disebabkan oleh
kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan melalui kegiatan berpendidikan. Tingkat
Pendidikan yang mengalami peningkatan akan menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas akan meningkatkan
pencapaian IPTEK. Seperti yang kita ketahui, SDM dan IPTEK merupakan salah satu
faktor yang memengaruhi ekonomi suatu negara. Selain ekonomi, pembangunan juga
akan mengalami peningkatan. Namun, bukan hanya pembangunan dan ekonomi saja,
semua aspek kehidupan pun akan menjadi lebih baik jika Pendidikan suatu negara
baik.
Dari
pemaparan di atas sudah jelas bahwa isu mengenai Pendidikan menjadi isu yang
penting bahkan sentral dalam sendi-sendi suatu bangsa dan negara. Terlebih di
saat pandemi seperti ini, isu mengenai Pendidikan harus mendapat kontrol penuh dari
masyarakat sampai pemerintah. Pembelajaran konvensional saja belum tentu menjamin
keberjalanannya, apalagi pembelajaran secara daring jarak jauh seperti sekarang
ini.
Pandangan
terhadap Isu Pembelajaran Jarak Jauh secara daring
Para
pelajar memiliki latar belakang yang berbeda, ada yang merasa terbebani dan ada
yang merasa baik-baik saja. Pelajar yang tidak memiliki akses internet yang
cukup akan merasa terbebani, terutama yang hanya mengandalkan kuota ala
kadarnya. Lain halnya dengan pelajar yang memiliki akses internet yang memadai.
Fasilitas pendukung pun menjadi faktor penting dalam keberjalanan pembelajaran
jarak jauh secara daring. Bahkan, Ketika kita menelusuri di portal-portal
berita, banyak sekali media yang memberitakan ada sejumlah siswa yang tidak
memiliki gawai untuk menunjang proses pembelajaran daring. Pembelajaran daring
pun dinilai memiliki banyak sekali gangguan atau distraksi. Pelajar mudah
sekali terdistraksi akibat media sosial ataupun permainan online yang berada di
gawainya. Alih-alih belajar, mereka malah bermain. Ada pula pelajar yang
terbebani karena perubahan cara belajar. Mereka yang biasanya sering belajar
melalui diskusi dan bertukar pendapat, menjadi terkendala. Tidak mudah untuk
mengumpulkan kelompok belajar secara online. Oleh karena itu, mereka harus
mengubah metode belajarnya menjadi lebih banyak belajar secara mandiri.
Saya
juga mengalami masalah-masalah di atas terutama masalah akses internet. Saya merasa
sulit untuk melakukan diskusi secara berkelompok dengan teman-teman saya. Motivasi
belajar saya pun terkadang mengalami kemerosotan. Jika pembelajaran dilakukan konvensional
dengan tatap muka, saya akan bertemu dengan teman-teman belajar saya dan akan
meningkatkan motivasi untuk belajar karena kami saling mengingatkan dan
mendukung. Kesiapan dalam belajar pun tidak menjadi prioritas lagi. Terkadang
saya hanya mendengarkan saja penjelasan dosen tanpa mencatatnya. Hal ini menjadi
kurang efektif.
Tenaga
pengajar juga mengalami kesulitan dalam pembelajaran secara daring. Menurut
saya, tenaga pengajar yang tidak terbiasa dengan teknologi akan kesulitan pada
awalnya dan membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan bahan ajaran.
Menurut pengakuan beberapa pengajar, mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam
hanya untuk membuat video pembelajaran dalam durasi sekian menit. Tentu saja
hal tersebut membuat para pengajar harus mengeluarkan usaha yang lebih besar
dalam mempersiapkan materi.
Di
sisi lain, menurut saya pembelajaran jarak jauh secara daring masih memiliki
kelebihan. Perkuliahan dapat dilakukan secara fleksibel. Pelajar pun tidak
perlu khawatir adanya kelas kosong akibat pengajar yang sedang berada di luar
kota atau sedang mengemban suatu tugas. Bagi pengajar pun juga menjadi solusi
ketika ketinggalan sesi pertemuan dalam perkuliahan. Pembelajaran daring
akan memberikan suasana yang baru lain dari pembelajaran konvensional.
Saya
berharap isu mengenai pembelajaran daring ini menjadi isu sentral yang
diperhatikan oleh pemerintah, bukan hanya fokus kepada sektor kesehatan dan
ekonomi saja. Alokasi APBN untuk menyongsong Pendidikan di masa pandemi ini pun
harus diperbesar porsinya. APBN bisa dialokasikan terutama untuk bantuan
subsidi kuota internet untuk pelajar yang kurang mampu agar mereka semua dapat
belajar daring secara maksimal.
#BerpikirSebelumBerpendapat
#OSKMITB2020
#TerangKembali
Sumber Bacaan:
Ikhsan,
Muhammad. Belajar Secara Daring pada Era pandemic Covid-19 efektifkah?. https://www.goriau.com/berita/baca/belajar-secara-daring-pada-era-pandemi-covid19-efektifkah.html.
(Diakses pada tanggal 20 Juli 2020 pukul 16.33)
Saputra, Erik
Hadi. Kuliah Daring. https://lldikti5.ristekdikti.go.id/home/detailpost/kuliah-daring.
(Diakses pada tanggal 20 Juli 2020)
Sudjarwo. Pembelajaran
Daring. https://www.unila.ac.id/pembelajaran-daring/.
(Diakses pada tanggal 20 Juli 2020)